Rabu, 26 Februari 2014

laporan praktikum mengukur kecepatan tumbuh kecambah hijau

PRAKTIKUM BIOLOGI
MENGUKUR KECEPATAN TUMBUH
KECAMBAH HIJAU
D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
·       ST. RAHMAWATY
·       ST. MARYAM
·       PUJI TRI ASTUTI
·       ANNA SYAHFITRI
·       FAUZAN ADZIMA A
·        
·        


XII IPA 1
2013
KATA PENGANTAR

AssalamuAlaikum Wr.Wb. Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat dan limpahan rahmatNyalah maka kita bias menyelesaikan laporan praktikum biologi kami  dengan tepat waktu.
Berikut ini kami mempersembahkan sebuah laporan praktikum biologi dengan judul “ MENGUKUR KECEPATAN TUMBUH KECAMBAH HIJAU ” , yang menurut kami dapat memberikan manfaat yang besar bagi kita.
Melaui laporan ini kami terlebih dahulu meminta maaf dan memohon pemakluman bila mana isi laporan ini ada kekurangan dan ada tulisan yang kami buat kurang tepat atau menyinggung perasaan pembaca.
Dengan ini kami mempersembahkan laporan ini dengan penuh rasa terima kasih dan semoga Allah SWT memberkahi laporan ini sehingga dapat memberikan manfaat. WassalamuAlaikum Wr.Wb




Makassar, 1 Oktober 2013
KELOMPOK

MENGUKUR KECEPATAN TUMBUH
KECAMBAH HIJAU


A.  TUJUAN
1.     Mengukur panjang tumbuhan kacang hijau yang tumbuh di tempat terang dan di tempat gelap.
2.     Membandingkan laju pertumbuhan kacang hijau yang tumbuh di tempat terang dan di tempat gelap
3.     Membandingkan tingkat kecerahan tumbuhan yang ditanam di daerah terang dan tanaman yang ditanam di tempat gelap.



B.   ALAT DAN BAHAN
ALAT:                                          BAHAN:
     2 Buah gelas plastic                            Kacang hijau secukupnya        
     Tabel pengamatan                              Air
     Penggaris dan alat tulis                     Tanah
     Label                                                        Kardus



C.  CARA KERJA
1.     Tanamlah biji kacang hijau pada dua gelas plastic.
2.     Letakkan gelas plastic itu di tempat terang dan gelap.
3.     Setelah panjang, ukurlah panjang masing-masing kecambah tersebut.
4.     Catatlah hasil pengukuran.



D.  LANDASAN TEORI
Tumbuhan membutuhkan cahaya, banyaknya cahaya yang dibutuhkantidak selalu sama pada setiap tumbuhan. Umumnya, cahaya menghambat tumbuhan meninggi karena cahaya dapat menguraikan auksin (suatu hormone pertumbuhan). Hal ini dapat kita lihat pada tumbuhan yang berada di tempat gelap akan lebih cepat tinggi daripada tumbuhan yang berada di tempat yang terang. Pertumbuhan yang cepat di tempat gelap disebut etiolasi.
Dalam keadaan tidak ada cahaya, auksin merangsang pemanjangan sel-sel sehingga tumbuhan tumbuh lebih panjang. Sebaiknya, dalam keadaan banyak cahaya, auksin mengalami kerusakan sehingga pertumbuhan tumbuhan terhambat. Laju tumbuh memanjang pada tumbuhan dengan segera berkurang sehingga batang lebih pendek, namun tumbuhan lebih kokoh, daun berkembang sempurna dan berwarna hijau.


E.  HASIL PENGAMATAN
TABEL PENGAMATAN

HARI  KE
TINGGI KECAMBAH (cm)
A
B
1
0.4
0.5
2
0.8
1.2
3
1.3
3
4
2.6
5.2
5
3.9
7.5

Keterangan:
A: Di tempat yang terang
B: Di tempat yang gelap

F.   ANALISIS
Rata-rata panjang tanaman kacang hijau yang ditanam di daerah yang gelap: 7,5/5=1,5 cm
Rata-rata pertambahan panjang tanaman kacang hijau yang ditanam di daerah terang: 3,9/5=0,78 cm

Berdasarkan hasil perhitungan rata-rata pertambahanpanjang tumbuhan kacang hijau yang tumbuh di tempat ternag dan kacang hijau tumbuh di tempat yang gelap, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa tanaman kacang hijau yang tumbuh di daerah terang memilikirata-rata pertambahan panjang yang lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata pertumbuhan panjang pertumbuhan yang tumbuh di daerah gelap.
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap tanaman yang di tanam di yempat terang dan di tempat gelap, dapat dilihat bahwa tanaman yang tumbuh di temat terang berwarna hijau segar. Sedangkan tanaman yang ditanam di tempat gelap berwarna kuning pucat.


G.  KESIMPULAN
1.     Laju pertumbuhan tumbuhan yang ditanam di tempat gelap lebih tinggi dibandingkan dengan laju pertumbuhan tumbuhan yang ditanam di tempat terang.
2.     Tumbuhan yang ditanam di tempat gelap akan berwarna kekuningan dan pucat.
3.     Tumbuhan yang ditanam di tempat terang akan berwarna hijau segar layaknya tumbuhan yang seharusnya.
TUGAS KELOMPOK
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
KELAS XII IA 1
SEMESTER GENAP

O
L
E
H

ST. RAHMAWATY
MUTHIAH HARDIYANTI
NUR SYAHFITRI WULANDARI
ATHIRAH OKTARINA
MUNIRA ASSAGAF


SMA NEGERI 15 MAKASSAR
2014
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam pengembangan pendidikan agama islam yang lebih baik lagi.
Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Makassar, 22 Januari 2014

Kelompok 4

PEMBAHASAN
Diskusi Kelompok
1.   Israaf dan tabdziir hampir sulit dibedakan. Simpulkan persamaan dan perbedaan israaf dan tabdziir tersebut !
2.   “Fitnah lebih kejam dari pembunuhan”. Apa saja alasannya menurut kelompokmu !

Jawaban Kelompok
1. A. Pengertian Israaf
1.  Secara Bahasa isrof berasal dari kata sarafa, yasrafu, israfa yang artinya membuang-buang, melampaui batas atau berlebih-lebihan.
2.  Secara istilah Isrof adalah melakukan suatu perbuatan yang melampaui batas  atau ukuran yang sebenarnya. Israf juga dapat diartikan sebagai suatu sikap jiwa yang memperturutkan keinginan yang melebihi semestinya. Seperti makan terlalu kenyang, berpakaian terlalu dalam menybabkan menyapu lantai atau tanah

B. Pengertian Tabdziir
1. Secara  Bahasa Kata tabzir berasal dari kata  bazara,yubaziru,tabzir yang artinya pemborosan sehingga menjadi sia-sia, tidak berguna atau terbuang.
2.   Secara istilah tabzir adalah mem -belanjakan/mengeluarkan harta benda yang tidak ada manfaatnya dan bukan dijalan Allah misalnya boros dalam menggunakan uang, boros dalam harta, boros dalam menggunakan waktu dll.

Jadi, persamaan dari Israaf dan Tabdziir menurut  Para ulama telah sepakat bahwa secara  syar’i makna kata israf dan al-tabdzir adalah membelanjakan harta untuk perkara-perkara yang dilarang Allah. Israf dan tabdzir dalam pandangan Islam bermakna al-tabdzir-linfaq fil haram wal ma’asiy ( infaq / membelanjakan uang dalam hal yang haram dan maksiyat ).

 Dan perbedaan Israaf dan Tabdziir adalah :
“Israf menekankan pada berlebih-lebihannya “

  “Tabzir menekankannya pada kesia-sian benda yang digunakan
   itu “ .

2.  Fitnah lebih kejam dari pembunuhan

Perkataan “fitnah” berasal daripada bahasa Arab yang bermaksud bencana, cubaan dan penyesatan. Kata ‘fitnah’ di dalam Al Qur’an membawa makna yang beragam sesuai dengan konteks kalimatnya. Ada yang bermakna bala bencana, ujian, cobaan, musibah, kemusyrikan, kekafiran, dan sebagainya.

Allah Ta’ala berfirman:

وَالْفِتْنَةُ أَشَدُّ مِنَ الْقَتْلِ
“Wal fitnatu asyaddu minal qotli….” Yang artinya:

“Dan fitnah itu lebih besar bahayanya dari pembunuhan.” (QS Al-Baqarah: 191).


وَالْفِتْنَةُ أَكْبَرُ مِنَ الْقَتْلِ
“Wal fitnatu akbaru minal qotli…” Yang artinya:

“Dan berbuat fitnah lebih besar (dosanya) daripada membunuh.” (QS Al-Baqarah: 217).

Fitnah biasanya disebarkan bertujuan memburukkan individu atau kumpulan. Pada masa sama, perbuatan itu dapat menonjolkan diri seseorang itu sebagai lebih baik dan lebih layak berbanding orang yang diburukkan itu. Mungkin ramai menyangka perbuatan menyebarkan berita fitnah hanyalah satu kesalahan kecil. Sebab itu, perbuatan seumpamanya dilakukan seperti sewenangnya. Hakikatnya dosa membuat fitnah digolongkan sebagai dosa besar dan dosa  sesama manusia. Justeru, dosa itu tidak akan diampunkan Allah, melainkan orang yang difitnah itu memberi keampunan terhadap perbuatan itu.
Dosa membuat fitnah menjauhkan diri dari syurga. Sabda Rasulullah SAW bermaksud: “Tidak masuk syurga orang yang suka menyebarkan fitnah.” (Hadis riwayat Bukhari dan Muslim). Dosa menyebar fitnah umpama api membakar ranting kering kerana ia cepat merebak dan akan menjadi abu sepenuhnya. Dosa menyebar fitnah menyebabkan pahala terdahulu dihilangkan sehinggakan penyebar fitnah akan menjadi muflis di akhirat nanti.
Setiap Muslim perlu menjauhi diri daripada perbuatan terkutuk itu. Untuk menjauhkan diri daripada  semua bentuk fitnah dunia ini, maka kita harus senantiasa mendekatkan diri kepada Allah dan memohon perlindungan berlindung dari keburukan fitnah dunia.





PENUTUP

Kesimpulan Kelompok :

Perilaku tercela adalah perilaku-perilaku yang dilarang oleh Islam. Seperti halnya pada perilaku Israaf yaitu melakukan suatu perbuatan yg melampaui batas  atau ukuran yang sebenarnya. Seperti makan terlalu kenyang, berpakaian terlalu dalam menybabkan menyapu lantai atau tanah. Serta perilaku Tabdziir yaitu membelanjakan / mengeluarkan harta benda yang tidak ada manfaatnya dan bukan dijalan Allah. misalnya boros dalam menggunakan uang, boros dalam menggunakan harta, boros dalam menggunakan waktu dan lain sebagainya. Agama Islam melarang pada setiap umatnya untuk berlaku boros, karena kedua perilaku tersebut dapat merugikan pada diri sendiri dan orang lain. Bahkan perilaku tersebut dapat menjerumuskan manusia dalam kualitas hidup yang buruk.

Fitnah biasanya disebarkan bertujuan memburukkan individu atau kumpulan. Mungkin ramai menyangka perbuatan menyebarkan berita fitnah hanyalah satu kesalahan kecil. Sebab itu, perbuatan seumpamanya dilakukan seperti sewenangnya. Hakikatnya dosa membuat fitnah digolongkan sebagai dosa besar dan dosa  sesama manusia. Justru, dosa itu tidak akan diampunkan Allah, melainkan orang yang difitnah itu memberi keampunan terhadap perbuatan itu.

Dosa membuat fitnah menjauhkan diri dari syurga. Sabda Rasulullah SAW bermaksud: “Tidak masuk syurga orang yang suka menyebarkan fitnah.” (Hadis riwayat Bukhari dan Muslim). Dosa menyebar fitnah umpama api membakar ranting kering kerana ia cepat merebak dan akan menjadi abu sepenuhnya. Dosa menyebar fitnah menyebabkan pahala terdahulu dihilangkan sehinggakan penyebar fitnah akan menjadi muflis di akhirat nanti.