TUGAS KELOMPOK
PENDIDIKAN AGAMA
ISLAM
KELAS
XII IA 1
SEMESTER
GENAP
O
L
E
H
ST. RAHMAWATY
MUTHIAH HARDIYANTI
NUR SYAHFITRI
WULANDARI
ATHIRAH OKTARINA
MUNIRA ASSAGAF
SMA NEGERI 15
MAKASSAR
2014
KATA
PENGANTAR
Puji syukur
kehadirat Allah SWT atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hidayahnya
sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun
isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai
salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam pengembangan
pendidikan agama islam yang lebih baik lagi.
Harapan saya
semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga
kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini
kami akui masih banyak kekurangan. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para
pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.
Makassar,
22 Januari 2014
Kelompok
4
PEMBAHASAN
Diskusi
Kelompok
1.
Israaf
dan tabdziir hampir sulit dibedakan. Simpulkan persamaan dan perbedaan israaf dan tabdziir tersebut !
2.
“Fitnah
lebih kejam dari pembunuhan”. Apa saja alasannya menurut kelompokmu !
Jawaban Kelompok
1.
A.
Pengertian Israaf
1. Secara Bahasa isrof berasal dari kata sarafa, yasrafu, israfa yang
artinya membuang-buang, melampaui batas atau berlebih-lebihan.
2. Secara istilah Isrof adalah melakukan suatu perbuatan yang melampaui
batas atau ukuran yang sebenarnya. Israf juga dapat diartikan sebagai
suatu sikap jiwa yang memperturutkan keinginan yang melebihi semestinya.
Seperti makan terlalu kenyang, berpakaian terlalu dalam menybabkan menyapu
lantai atau tanah
B. Pengertian Tabdziir
1. Secara Bahasa Kata tabzir berasal dari kata bazara,yubaziru,tabzir
yang artinya pemborosan sehingga menjadi sia-sia, tidak berguna atau terbuang.
2. Secara istilah tabzir adalah
mem -belanjakan/mengeluarkan harta benda yang tidak ada
manfaatnya dan bukan dijalan Allah misalnya boros dalam menggunakan uang, boros
dalam harta, boros dalam menggunakan waktu dll.
● Jadi, persamaan dari Israaf dan Tabdziir menurut Para ulama telah sepakat bahwa secara
syar’i makna kata israf dan al-tabdzir adalah membelanjakan harta untuk
perkara-perkara yang dilarang Allah. Israf dan
tabdzir dalam pandangan Islam
bermakna al-tabdzir-linfaq fil haram
wal ma’asiy ( infaq / membelanjakan uang dalam hal yang haram dan
maksiyat ).
● Dan
perbedaan Israaf dan Tabdziir adalah :
“Israf menekankan pada berlebih-lebihannya “
“Tabzir menekankannya pada kesia-sian benda yang digunakan
itu “ .
2. Fitnah lebih
kejam dari pembunuhan
Perkataan “fitnah” berasal
daripada bahasa Arab yang bermaksud bencana, cubaan dan penyesatan. Kata ‘fitnah’ di dalam Al Qur’an membawa makna yang
beragam sesuai dengan konteks kalimatnya. Ada yang bermakna bala bencana,
ujian, cobaan, musibah, kemusyrikan, kekafiran, dan sebagainya.
Allah Ta’ala berfirman:
وَالْفِتْنَةُ أَشَدُّ مِنَ الْقَتْلِ
وَالْفِتْنَةُ أَشَدُّ مِنَ الْقَتْلِ
“Wal fitnatu
asyaddu minal qotli….” Yang artinya:
“Dan fitnah itu lebih besar bahayanya dari pembunuhan.” (QS Al-Baqarah: 191).
“Dan fitnah itu lebih besar bahayanya dari pembunuhan.” (QS Al-Baqarah: 191).
وَالْفِتْنَةُ أَكْبَرُ مِنَ الْقَتْلِ
“Wal fitnatu
akbaru minal qotli…” Yang artinya:
“Dan berbuat fitnah lebih besar (dosanya) daripada membunuh.” (QS Al-Baqarah: 217).
“Dan berbuat fitnah lebih besar (dosanya) daripada membunuh.” (QS Al-Baqarah: 217).
Fitnah biasanya disebarkan bertujuan memburukkan individu atau kumpulan.
Pada masa sama, perbuatan itu dapat menonjolkan diri seseorang itu sebagai
lebih baik dan lebih layak berbanding orang yang diburukkan itu. Mungkin ramai
menyangka perbuatan menyebarkan berita fitnah hanyalah satu kesalahan kecil.
Sebab itu, perbuatan seumpamanya dilakukan seperti sewenangnya. Hakikatnya dosa
membuat fitnah digolongkan sebagai dosa besar dan dosa sesama manusia. Justeru, dosa itu tidak akan
diampunkan Allah, melainkan orang yang difitnah itu memberi keampunan terhadap
perbuatan itu.
Dosa membuat fitnah menjauhkan diri dari syurga. Sabda Rasulullah SAW
bermaksud: “Tidak masuk syurga orang yang suka menyebarkan fitnah.” (Hadis
riwayat Bukhari dan Muslim). Dosa
menyebar fitnah umpama api membakar ranting kering kerana ia cepat merebak dan
akan menjadi abu sepenuhnya. Dosa menyebar fitnah menyebabkan pahala terdahulu
dihilangkan sehinggakan penyebar fitnah akan menjadi muflis di akhirat nanti.
Setiap Muslim perlu menjauhi
diri daripada perbuatan terkutuk itu. Untuk menjauhkan diri daripada semua bentuk fitnah dunia ini, maka kita
harus senantiasa mendekatkan diri kepada Allah dan memohon perlindungan
berlindung dari keburukan fitnah dunia.
PENUTUP
Kesimpulan Kelompok :
Perilaku
tercela adalah perilaku-perilaku yang dilarang oleh Islam. Seperti
halnya pada perilaku Israaf yaitu melakukan suatu perbuatan yg
melampaui batas atau ukuran yang sebenarnya. Seperti makan terlalu
kenyang, berpakaian terlalu dalam menybabkan menyapu lantai atau tanah. Serta perilaku Tabdziir yaitu membelanjakan / mengeluarkan harta benda
yang tidak ada manfaatnya dan bukan dijalan Allah. misalnya boros dalam
menggunakan uang, boros dalam menggunakan harta, boros dalam menggunakan waktu
dan lain sebagainya. Agama Islam melarang pada setiap umatnya untuk berlaku
boros, karena kedua perilaku
tersebut dapat merugikan pada diri sendiri dan orang lain. Bahkan perilaku tersebut
dapat menjerumuskan manusia dalam kualitas hidup yang buruk.
Fitnah biasanya disebarkan
bertujuan memburukkan individu atau kumpulan. Mungkin ramai menyangka perbuatan
menyebarkan berita fitnah hanyalah satu kesalahan kecil. Sebab itu, perbuatan
seumpamanya dilakukan seperti sewenangnya. Hakikatnya dosa membuat fitnah
digolongkan sebagai dosa besar dan dosa
sesama manusia. Justru, dosa itu tidak akan diampunkan Allah, melainkan
orang yang difitnah itu memberi keampunan terhadap perbuatan itu.
Dosa membuat fitnah menjauhkan
diri dari syurga. Sabda Rasulullah SAW bermaksud: “Tidak masuk syurga orang
yang suka menyebarkan fitnah.” (Hadis riwayat Bukhari dan Muslim). Dosa
menyebar fitnah umpama api membakar ranting kering kerana ia cepat merebak dan
akan menjadi abu sepenuhnya. Dosa menyebar fitnah menyebabkan pahala terdahulu
dihilangkan sehinggakan penyebar fitnah akan menjadi muflis di akhirat nanti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar